Ternyata Ini Penyebab Rahim Turun dan Bagaimana Cara Mengatasinya



PENYEBAB RAHIM TURUN – Di dunia kedokteran, hal ini sering disebut dengan prolaps uteri. Letak rahim normal berada di atas vagina, menggantung di dalam rongga panggul. Sedangkan kondisi rahim turun, posisi rahim betul seperti sebutannya, turun ke dalam vagina.


Rahim turun memiliki beberapa jenis, yaitu:

1.Rahim turun yang masih berada dalam vagina
2.Rahim turun dan tampak di lubang vagina
3.Rahim turun sampai terlihat menyembul di lubang vagina
4.Rahim turun (keluar) seluruhnya dan menggantung di luar vagina


Kondisi rahim turun ringan belum tentu selalu menimbulkan keluhan yang signifikan. Tanda-tanda secara fisik pun mungkin bisa tidak terlihat.
Sedangkan pada tingkat tiga dan empat, secara fisik akan tampak bagian rahim keluar dari vagina (sesuai ciri-ciri tersebut di atas).


Penyebab Rahim Turun




Secara umum, rahim turun disebabkan oleh lemahnya otot-otot dan ligamen-ligamen di dasar panggul, tempat rahim menggantung. Ada ligamen latum, ligamen sakrouterina, ligamen ovari propium, dan ligamen rotundum. Nah, ligamen sakrouterina merupakan ligamen yang berperan besar menjaga kondisi rahim.


Lebih jauh, otot-otot panggul yang lemah disebabkan faktor-faktor berikut ini:


Faktor usia

Seiring dengan bertambahnya umur seseorang, organ-organ tubuh ikut bertambah lemah, termasuk otot-otot rahim.
Rahim turun jarang ditemui di perempuan usia produktif. Bahkan, bila kasusnya dianggap ringan, sangat dimungkinkan untuk mengandung kembali.


Masa menopause

Masa menopause juga menjadi salah satu faktor rahim turun. Tentu saja, karena masa ini juga ditandai dengan lemahnya otot-otot dasar panggul.
Riwayat melahirkan normal berkali-kali
Semakin sering hamil terutama melahirkan dengan cara normal bisa meningkatkan lemahnya otot penyangga rahim.


Faktor melahirkan ini merupakan faktor rahim turun paling dominan. Dilansir dari Wikipedia, ada 50% wanita yang yang melahirkan normal mengalami rahim turun semasa hidupnya.
Melahirkan bayi besar (3,8 kg – 4 kg)
Melahirkan bayi ukuran besar bisa menyebabkan otot penyangga rahim menjadi lemah.
Sulit melahirkan (harus mengejan kuat atau perlu dibantu vaccum)


Alat bantu vaccum digunakan untuk memudahkan proses keluar bayi dari rahim karena ada sebab tertentu yang menyebabkan bayi sulit keluar.
Sayangnya, alat vaccum ini juga bisa mengganggu kekuatan otot-otot rahim.


Tumor perut

Sangat disarankan untuk mengangkat tumor perut yang menjadi penyebab rahim turun ini sebelum menangani rahimnya.
Hormon estrogen turun
Seiring dengan menurunnya produksi hormon estrogen, secara alami rahim juga semakin lemah. Hal ini bisa menyebabkan kondisi rahim turun.
Perlu diketahui bila, rahim turun tidaklah terjadi serta merta karena faktor-faktor tersebut di atas. Turunnya rahim biasa terjadi ketika usia ibu sudah lanjut.


Gejala Rahim Turun

Mulailah waspada ketika mulai terasa sakit di bagian panggul seperti ditarik-tarik atau merasakan pegal di bawah perut. Gangguan di organ kemih juga perlu diperhatikan, seperti anyang-anyangan, sering berkemih, atau sebaliknya sulit berkemih.
Periksakan ke dokter, dimana dokter biasanya akan meminta ibu untuk batuk atau mengejan untuk memastikan kondisi rahim.
Pemeriksaan USG juga perlu dilakukan lebih jauh bila disinyalir rahim turun terjadi tidak hanya karena otot panggul yang lemah, tetapi juga karena sebab lain, misalnya tumor dalam panggul.


Ciri-Ciri Rahim Turun

1 2stepphilosophy.wordpress.com
Rahim turun dengan gejala di atas juga menimbulkan ciri-ciri tertentu bagi yang mengalaminya.
Mereka yang mengalaminya, biasanya mengalami ciri-ciri sebagai berikut:


*.Merasakan ketika duduk, merasa seperti duduk di atas bola kecil
*.Sakit pada pinggang
*.Merasa seperti ada yang keluar dari vagina
*.Nyeri ketika berhubungan seksual
*.Kesulitan ketika buang air kecil atau buang air besar
*.Inkontinensia
*.Kesulitan ketika berjalan


Perawatan Rahim Turun




armisrsbunda.blogspot.com

Perawatan rahim turun ini tentu tergantung jenis mana yang sedang dialami. Selama didiagnosa ternyata masih dalam kategori ringan dan tidak mengganggu penderita, cukup ditangani dengan observasi rutin dari dokter.

Lebih lanjut, perawatan tanpa bedah bisa dilakukan dengan cara-cara berikut ini: senam kegel, terapi ganti estrogen, penurunan berat badan, penggunaan pessarium, dan operasi.


Pessarium

Penggunaan pessarium (alat bantu untuk mendorong rahim dan menjaga rahim agar stabil) atau awam disebut pemasangan cincin ini dilakukan ketika si ibu masih ingin hamil lagi atau ada kontra indikasi untuk operasi.


Operasi

Pilihan terakhir berupa operasi dengan tujuan memperbaiki rahim atau mengangkat rahim sang ibu. Operasi ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu:


1. Suspensi Rahim

Penempatan kembali rahim kembali ke posisi normalnya semula dengan cara menyambung kembali ligamen-ligamen panggul.


2. Histerektomi

Operasi pengangkatan rahim dari dalam tubuh. Operasi ini bisa dilakukan melalui perut atau vagina.
Anyway, bila ada kemungkinan mau mencoba pijat hamil, kami tidak bisa memandu lebih lanjut, karena belum ada penjelasan lebih lanjut tentang itu.
Sebelum merawat, usaha-usaha berikut ini bisa dicoba untuk mencegah kondisi rahim turun yang dialami:


*.Latihan senam kegel setiap hari (sebelum terkena)
*.Cobalah untuk menurunkan berat badan bila memiliki kelebihan berat badan
*.Makan makanan bergizi, banyak minum air putih, makan banyak serat (untuk menghindari sembelit)
*.Hindari mengangkat/membawa barang-barang yang berat
*.Berusaha menyembuhkan penyakit batuk yang diderita


Senam Kegel

Senam yang ditemukan pertama kali oleh Dr. Arnold Kegel di tahun 1940 ini memang sangat bermanfaat bagi organ vital baik bagi wanita ataupun pria. Walaupun pada awalnya ditujukan hanya untuk wanita saja, yaitu menguatkan vagina pasca persalinan.


Cara Senam Kegel

Senam Kegel tidaklah membutuhkan perlengkapan atau instruksi yang rumit. Hanya dengan berbaring, Senam Kegel sudah bisa dilakukan.
Langkah-langkahnya adalah:


1.Identifikasi otot panggul bawah
Cara identifikasinya adalah dengan mencoba menghentikan urin keluar ketika buang air kecil. Otot yang bisa menahan urin itu adalah otot panggul bawah.
2.Kosongkan kantung kemih (buang air kecil terlebih dahulu)
3.Ambil posisi berbaring
4.Kencangkan otot panggul bawah, lalu tahan selama 5 detik, lalu lepaskan
5.Ulang 4-5 kali
6.Selanjutnya, tingkatkan durasi terus menerus hingga bisa menahan sampai dengan 10 detik.
Catatan: saat proses pengencangan otot panggul bawah, hindari otot perut, paha, dan bokong ikut mengencang. Selain itu, tetaplah bernafas seperti biasa.


Lakukan senam kegel dengan langkah-langkah di atas 3 kali sehari dengan pengulangan minimal 3×10 kali. Tapi, jangan gunakan Senam Kegel untuk menahan kencing, karena akan beresiko infeksi saluran kencing dan juga otot panggul malah menjadi semakin lemah.
Untuk hasil maksimal, lakukan Senam Kegel setiap hari. Lebih jauh, ketika otot panggul sudah semakin kencang, coba untuk Senam Kegel sambil berdiri atau berjalan.


Kondisi rahim atau peranakan turun ini sepertinya sepele, tapi sungguh sebaiknya diwaspadai. Selain karena biasanya terjadi di usia relatif lanjut, dimana kita jarang yang menyadarinya, rahim turun bisa menjadi parah (tingkat 4) yang mengharuskan penderitanya melakukan operasi perbaikan atau pengangkatan rahim.
Jadi, jaga baik-baik ya Bunda rahimnya. Selain memang anugerah dari Yang Maha Kuasa, dengan kita merawatnya, tentu kualitas kesehatan dan hidup kita akan makin meningkat.Insya Alloh.


Bermasalah dengan kesehatan (khusus kewanitaan) rahim turun, kengser, terbalik, menyembul keluar, kesuburan sakit berat atau ringan "GARANSI SEMBUH" sedangkan untuk operasi medis berbiaya mahal terapi pijat KLIK DISINI!!!



Posting Komentar

0 Komentar